Kamis, 10 Mei 2012

pembelajaran konvensional

Metode Pembelajaran Konvensional
Salah satu model pembelajaran yang masih berlaku dan sangat banyak digunakan oleh guru adalah model pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvesional. Pembelajaran konvensional mempunyai beberapa pengertian menurut para ahli, diantaranya:
  1. Djamarah (1996), metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan.
  2. Freire (1999), memberikan istilah terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan ber “gaya bank” penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib diingat dan dihafal.
Ciri-ciri Pembelajaran Konvensional
Secara umum, ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah:
  1. Siswa adalah penerima informasi secara pasif, dimana siswa menerima pengetahuan dari guru dan pengetahuan diasumsinya sebagai badan dari informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan standar.
  2. Belajar secara individual
  3. Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
  4. Perilaku dibangun atas kebiasaan
  5. Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final
  6. Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran
  7. Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik
  8. Interaksi di antara siswa kurang
  9. Guru sering bertindak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.
Namun perlu diketahui bahwa pengajaran model ini dipandang efektif atau mempunyai keunggulan, terutama:
  1. Berbagai informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain
  2. Menyampaikan informasi dengan cepat
  3. Membangkitkan minat akan informasi
  4. Mengajari siswa yang cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan
  5. Mudah digunakan dalam proses belajar mengajar.


Sedangkan kelemahan pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
  1. Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan
  2. Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari
  3. Para siswa tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu
  4. Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas
  5. Daya serapnya rendah dan cepat hilang karena bersifat menghafal.